Pelatihan TalentDNA Mastery di RSUD Ajibarang Dorong Pengembangan Potensi Karyawan
Banyumas, 21 Desember 2024 – Instalasi Diklat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajibarang menggelar Pelatihan TalentDNA Mastery bekerja sama dengan ACT Consulting. Acara yang berlangsung pada Sabtu (21/12/2024) ini diikuti oleh puluhan karyawan rumah sakit, menawarkan wawasan mendalam tentang pengenalan potensi diri dan pengelolaan talenta untuk meningkatkan kinerja tim.
Peserta mendaftar melalui platform online pada Kamis (19/12/2024). Sehari sebelum pelatihan, pada Jumat (20/12/2024), mereka mengisi asesmen TalentDNA melalui email verifikasi dari penyelenggara. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman tentang tipe kepribadian dan kekuatan unik, yang diaplikasikan langsung dalam konteks pekerjaan rumah sakit.
Menurut pengamat pelatihan, acara ini menjadi momen transformatif bagi karyawan RSUD Ajibarang. Melalui tes TalentDNA, peserta mendapatkan profil talenta pribadi yang mengungkap kekuatan alami, seperti talenta "Optimizer"—kemampuan untuk terus menyempurnakan proses kerja agar lebih efisien—serta area pengembangan, misalnya peningkatan keterampilan komunikasi untuk kolaborasi tim. Para coach menyampaikan materi praktis tentang mindset pertumbuhan, manajemen konflik, dan strategi produktivitas melalui sesi interaktif, termasuk diskusi, simulasi, dan studi kasus.
Selain pengetahuan teknis, pelatihan membuka ruang jejaring antarpeserta dari berbagai unit rumah sakit. Mereka berbagi pengalaman dan tantangan operasional, yang memperkaya perspektif kolektif. Hasilnya, peserta melaporkan peningkatan rasa percaya diri dalam mengaplikasikan potensi diri, sekaligus motivasi untuk pengembangan berkelanjutan.
Prinsip Utama TalentDNA: Talenta sebagai Aset Strategis
Pelatihan menekankan prinsip-prinsip inti TalentDNA: talenta bersifat netral, bisa menjadi kekuatan jika dikelola tepat, tapi berpotensi menimbulkan stres jika salah arah. Talenta muncul secara alami sebagai reaksi spontan, sulit diubah, namun pola perilakunya dapat dilatih untuk kesuksesan. Perbedaan talenta dianggap anugerah untuk kolaborasi, di mana kekuatan satu orang melengkapi kekurangan yang lain.
Peserta disarankan mengembangkan "Top Talents" (urutan 1-10) sebagai cerminan diri utama, sementara "Bottom Talents" (urutan 41-45) perlu diwaspadai dan dikelola, bukan diubah paksa. Contoh hasil asesmen umum mencakup kemampuan mendalam memahami situasi, adaptasi cepat, optimalisasi hasil, kepercayaan diri menghadapi tantangan, pengumpulan data, penarikan kesimpulan fakta-based, keterlibatan tim, pemberian alternatif solusi, dan konsentrasi tinggi. Sebaliknya, area lemah meliputi empati alami, prediksi masa depan, dukungan moral, hubungan jangka panjang, serta perencanaan-eksekusi berurutan.
Dampak Langsung pada Kinerja Tim dan Operasional Rumah Sakit
Implementasi pelatihan langsung berdampak pada unit-unit kerja, khususnya tim Sarana Prasarana (SARPRAS). Berikut enam manfaat utama yang teridentifikasi:
- Peningkatan Kemampuan Mengenali Potensi Tim (Contemplative): Pemimpin tim kini lebih peka terhadap kekuatan individu, seperti kreativitas atau analisis, memungkinkan delegasi tugas yang tepat. Ini membuka pandangan baru untuk solusi bijak, misalnya menugaskan ahli manajemen kegiatan pada proyek antarinstalasi.
- Memaksimalkan Kekuatan Setiap Anggota Tim (Optimizer): Strategi pengembangan karir difokuskan pada minat individu, meningkatkan motivasi dan efisiensi. Contoh: Melibatkan analis data dalam evaluasi infrastruktur, sementara pekerja lapangan tangani pengawasan langsung.
- Meningkatkan Kolaborasi Tim (Collaborator): Komunikasi terbuka didorong melalui brainstorming rutin, menghasilkan ide inovatif. Dalam pemeliharaan fasilitas, ini memastikan solusi praktis dari perspektif beragam.
- Penyusunan Strategi dan Prioritas yang Lebih Tepat (Strategizer): Pemetaan potensi memandu prioritas berdasarkan sumber daya, membuat pengelolaan sarpras lebih lancar. Saat pemeliharaan gedung atau listrik, tim optimal dipilih untuk hasil efisien.
- Kepemimpinan yang Berfokus pada Pengembangan (Advisor): Umpan balik konstruktif dan pelatihan ditingkatkan, membangun tim solid dengan retensi tinggi. Pemimpin kini mendukung perkembangan, meningkatkan rasa tanggung jawab kolektif.
- Meningkatkan Kinerja Operasional Rumah Sakit (Self Confident): Tim lebih percaya diri menyelesaikan masalah, memastikan pemeliharaan tepat waktu dan responsif terhadap kebutuhan pasien-staf. Fasilitas lebih baik mendukung operasional keseluruhan.
Secara keseluruhan, pelatihan ini memperkuat kontribusi RSUD Ajibarang dalam pelayanan kesehatan berkualitas. Penyelenggara berharap inisiatif serupa terus digulirkan untuk menginspirasi lebih banyak profesional di sektor publik.

No comments:
Post a Comment